Bayi Laki-Laki Atau Perempuan Ya???
Eh, tahu gak? bagaimana sih terjadinya bayi laki-laki atau perempuan?
Terkadang, seorang ibu berdo’a semoga anaknya yang lahir kelak berjenis kelamin laki-laki, tapi ko’ yang lahir malah perempuan ya? Pun sebalikya...
Banyak mitos yang berkembang di masyarakat terkait dengan jenis kelamin bayi yang akan segera lahir.
Ada mitos yang bilang kalau pas acara 7 bulanan, biasanya ada tradisi bikin rujak. Kalau rasa rujaknya itu manis dan tidak terlalu pedas, masyarakat mendeskripsikan bahwa anak yang akan lahir kelak jenis kelaminnya perempuan, tapi jika rasanya pedas, maka anaknya laki-laki. Hehe lucu juga ya???
Ada juga yang bilang kalo anaknya laki-laki berarti ibunya yang agresif terhadap suaminya, tapi kalo anaknya perempuan, berarti bapaknya yang agresif. Hehe... Bener gak ya? Kalo yang agresif dua-duanya gimana ya?
Banyak juga mitos-mitos lain, seperti kalau ingin punya anak laki-laki atau perempuan, sebaiknya si ibu ketika hamil memakan makanan ini, itu dan lain-lain.
Tapi itu semua hanyalah mitos di masyarakat. Penasaran??? Mau tahu gak
kapan sih si janin berjanis kelamin laki-laki atau perempuan dan bagaimana proses terjadinya? Jawabannya adalah...
Setiap manusia memiliki 46 kromosom, 44 kromosom tubuh (autosomal) dan 2 kromosom gonosomal (jenis kelamin). 2 kromosom jenis kelamin inilah yang berperan dalam menentukan jenis kelamin sang bayi.
Wanita memiliki kromosom XX dan pria memiliki kromosom XY. Jika ovarium dimasuki oleh kromosom X dari laki-laki, maka dapat dipastikan jenis kelamin janin adalah perempuan, sedangkan apabila ovarium dimasuki kromosom Y dari laki-laki maka jenis kelamin janin adalah laki-laki.
Sekarang, pertanyaannya adalah kapan sih kromosom X maupun Y dari laki-laki dapat memasuki ovarium. Sebelumnya kita harus tahu dulu, apa saja sifat-sifat dari masing-masing kromosom pria tersebut, X dan Y.
Kromosom X bersifat lemah dan kemampuan berjalan di area tuba falopynya lambat tapi memiliki kemampuan hidup yang lebih lama daripada kromosom Y, yaitu sekitar 2 hari (48 jam). Sedangkan kromosom Y bersifat kuat dan kemampuan berjalan di area tuba falopynya cepat tapi kemampuan hidupnya singkat, yaitu sekitar 1 hari (24 jam).
Dari sifat kromosom di atas dapat dianalogikan mengapa Y itu lebih kuat daripada X, karena seperti di dunia nyata, laki-laki mayoritas lebih kuat daripada wania.
Berdasarkan kemampuan dan kecepatan dari kromosom pria di atas, maka apabila ovarium yang telah matang dan dikeluarkan pada hari pertama berhubungan seks, maka kemungkinan besar jika sperma dapat menggapai ovarium di hari pertama, dapat ditentukan bahwa jenis kelamin janin tersebut adalah laki-laki. Namun, jika ovarium tersebut matang di hari kedua, dan sperma baru masuk di hari kedua, maka janis kelamin janinnya kemungkinan adalah perempuan.
Metode ini memang agak sulit untuk menentukan kapan ovarium tersebut matang dan dikeluarkan ke tuba falopy, karena kondisi rahim tiap-tiap wanita berbeda tergantung tingkat hormon dalam tubuhnya, tingkat stres, dan lain-lain.
Tapi sebagai muslim yang baik, kita seharusnya senantiasa mensyukuri apapun jenis kelamin anak kita nanti. Yang terpenting adalah bagaimana mendidik mereka menjadi anak yang sholeh dan sholihah. Okey...
Semoga ilmu di atas bermanfaat... Amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar